Sekilas Kerajaan atau Kesultanan Banten

Menurut Ali Sasramidjaya, penulis buku "Data Kala Sejarah Kerajaan – Kerajaan di Jawa Barat" disebutkan bahwa berdirinya kerajaan atau kesultanan Banten, dimulai pada  : 


Kala


Peristiwa Karena itu Sultan Demak memerintahkan adik ipar­nya ialah Panglima Bintoro, yaitu Fadhillah namanya sebagai penyelidik (mata‑mata) Banten, Sunda Kalapa dan beberapa wilayah lainnya di bumi Jawa Barat, dengan maksud melihat keadaan wilayah itu dan menemui Pangéran Hasanu­din yang berdiam di Banten dan santri‑santri, yang bersembunyi dan mengacau di beberapa tempat.Sang Fadhillah bersama pengiringnya tiba di Jawa Barat sebagai pedagang. Beliau berkeli­ling kota, pedukuhan, bandar, desa dan berdagang bermacam‑macam barang, berbagai perhiasan dan yang lainnya pula.Beberapa bulan kemudian beliau kembali ke Demak dan singgah di Cirebon, sementara dan memberitahu tentang hasil pekerjaannya di Jawa Barat kepada Susuhun­an Jati serta kehendak Sultan De­mak untuk menyerang ke Jawa Barat sebelah utara.  Selanjutnya Sang Fadhillah kembali ke Demak.


Kala
Wilayah Banten
Nama Adhipati Suraso­wan
Istri
Anak 1 Sang Aryya Surajaya2 Nyai Kawunganten, isteri Susuhunan Jati


Kala
Wilayah Banten, Kadipaten Banten
Nama Nyai Kawunganten
Suami Susuhunan Jati
Anak Pangéran Sabaking­kin, Maulana Hasanudin


Kala 1441 – 1448 Caka (1520 – 1526 Masehi) = 7 tahun
Wilayah Banten
Nama Sang Aryya Surajaya, putera Adhipati Suraso­wan, Adhipati Banten
Pemberontakan
Pa­da waktu itu di negeri Banten sedang panik, yang digerakkan oleh Pangéran Sabaking­kin, putera Susuhunan Jati, Cirebon. Pangéran Sabakingkin bersama para pengi­kutnya, serta siswanya ikut membuat kerusuhan, keributan, huru-hara di Banten.1446 – 1448 Caka (1524 – 1526 Masehi)  = 2 tahun.Fadilah memimpin pasukan Demak & Cirebon sebanyak 2000 tentara untuk merebut Banten, setelah didahului dengan keributan, huru-hara yang dilakukan oleh Pangeran Sabakingking  serta para pengikutnya.  Adhipati Banten ialah Sang Aryya Surajaya, putera Adhipati Suraso­wan bersama para pengiringnya dan kaum kerabatnya melarikan diri ke dalam hutan lebat, mengungsi ke ibukota Pakwan Pajajaran.
Akhirnya Kadipaten Banten ditundukkan dan dikuasai oleh kesatuan bersenjata Muslim. Oleh Susuhunan Jati Pangéran Sabakingkin ditunjuk menjadi bupati Banten dengan gelar Pangéran Hasanudin.
Catatan Sabakingking adalah nama tempat [saba king-king?]