Situs Blok Candi Di Desa Narimbang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang
Pada lereng sebelah timur Gunung Tampomas terdapat lokasi yang disebut Blok Candi. Secara administratif lokasi tersebut merupakan wilayah Desa Narimbang, Kecamatan Congeang. Menurut keterangan masyarakat setempat pada sekitar tahun 1998 telah ditemukan arca batu Siwa.
Arca ini sekarang disimpan oleh Bapak Ifan, warga Desa Narimbang. Arca Siwa terbuat dari bahan batuan tufa berwarna kemerahan. Kondisi arca sudah tidak lengkap, pada bagian kepala dan dua tangan lainnya patah, dengan ukurannya tinggi 45 cm, lebar 25 cm, dan tebal 15 cm. Arca ini sangat sederhana. Kedua tangan lain digambarkan dalam sikap menyilang di dada. Tangan kiri berada di atas tangan kanan. Bagian perut hingga kaki tidak digambarkan.
Di lokasi Blok Candi ini terdapat struktur teras batu berorientasi Utara Selatan dengan panjangnya tumpukan batu 6,4 meter dengan ketebalan 40 centimeter. Adanya arca Siwa di Blok Candi tersebut besar kemungkinan daerah tersebut adalah salah satu kemandalaan ajaran Hindu pada jaman Medang Kahiangan dengan kedatangannya Keturunan Raja Dewawarman 4 atau Dharma Satya Nagara Raja dari Kerajaan Salakanagara ke Suku Gunung Tampomas, sehingga terjadi akulturasi keagamaan.
Kabuyutan di tatar Sunda mengalami akulturasi budaya dengan masuknya agama baru. Tempat Suci di Kabuyutan sering disebut sebagai Kamandalaan atau Mandala. Mandala dari bahasa Sanskerta yang secara harafiah bermakna lingkaran adalah sebuah konsep Hindu, untuk merujuk pada berbagai benda nyata.
Kamandalaan ditatar Pasundan adalah tempat suci dan tempat mempelajari ilmu keagamaan dipimpin oleh seorang Resi Guru. Dalam kerajaan Sunda lama, mandala berarti tempat suci untuk pusat kegiatan keagamaan-tempat para pendeta, murid-murid atau bahkan pengikut mereka hidup untuk membaktikan seluruh hidupnya bagi kepentingan kehidupan beragama, mirip pesantren jika dalam masa Islam.
Orang-orang yang mempelajari ilmu di kamandalaan disebut siswa. Para Siswa ini belajar untuk mencapai tingkat kesucian tertinggi Arahat, dan memegang peranan penting dalam Agama.Dan siswa yang telah mencapai Arahat disebut Siswa Utama. pengajar di kamandalaan disebut Guru.
Dalam pembahasan ini, arti kamandalaan merujuk pada tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral. Wujudnya bisa berupa bangunan tradisisional yang telah tiada , tetapi bisa juga berupa di lahan terbuka yang ditumbuhi pepohonan. Berdasarkan penelusuran yang dilakuan team GNN Sumedang, selain terdapat struktur tumpukan batu dengan panjang 6,4 meter dan ketebalan 40 centimeter, ditemukan juga arca polinesia yang sudah tidak berapa.
Salam Santun
Post a Comment